Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kalau Gedung Sinema ini paketnya All In One. Jadi kita ga hanya sewa gedung saja, tapi sudah include dengan paketan catering lengkap termasuk Wedding Organizernya.
Dan semakin ke sini, semakin kerasa enaknya pake WO. Yang pasti, ga perlu banyak-banyak panitia dari keluarga. Hore!
Dari naro tanggal (bayar 5 juta) kita udah dikasih buku panduan lengkap semuanya mulai dari list vendor sampe ke daftar panitia (tinggal diisi nama).
Jadilah kita mulai cecarian vendor, untuk Bridal, Dekor, Catering, Undangan, Entertainment, Liputan, ...... fiuh.
Sunday, 24 March 2013
Next Step : apa?
Sebenernya apa sih yg pertama harus dilakukan saat preparing the wedding?
Setelah jatuh bangun grasak grusuk sana sini sama Bask, saya bisa menyimpulkan, langkah pertama adalah menentukan budget.
Pacar kita itu akan jadi partner seumur hidup kita ke depannya (insyaAllah). Jadi bukan saatnya lagi gengsi-gengsian sama dia, terutama masalah uang.
Super sensitif.
Dari awal udah dipastiin berapa persen pembagian sponsorship buat nikah, untuk tau itu, kita harus bisa nentuin budget pernikahan kita berapa sih?
Terlalu dini? Ga juga. Dengan ada budget awal, kita bisa targetin seberapa keras kita harus nabung buat dapet segitu.
Selanjutnya, batu cari gedung yang masuk budget. So much easier and save you from trouble daripada keliling jakarta dan sekitar buat cari gedung tanpa ada spesifikasi tertentu.
And remember, gedung menentukan level harga paket lainnya, catering, dekor, dst. Jadi makin 'mahal' gedungnya, harga catering juga makin mahal. Let says di gedung A, catering x untuk 1000 orang itu 2 juta, di gedung B, catering yang sama bisa cuma 1.5 juta. :)
Saya dan Bask sudah deal budget kita berapa (walau agak nambah-nambah tapi tetep Alhamdulillah) dan sudah dapat venue juga. Next step?
V E N D O R.
Let's talk in the next page ;)
-nadira
Setelah jatuh bangun grasak grusuk sana sini sama Bask, saya bisa menyimpulkan, langkah pertama adalah menentukan budget.
Pacar kita itu akan jadi partner seumur hidup kita ke depannya (insyaAllah). Jadi bukan saatnya lagi gengsi-gengsian sama dia, terutama masalah uang.
Super sensitif.
Dari awal udah dipastiin berapa persen pembagian sponsorship buat nikah, untuk tau itu, kita harus bisa nentuin budget pernikahan kita berapa sih?
Terlalu dini? Ga juga. Dengan ada budget awal, kita bisa targetin seberapa keras kita harus nabung buat dapet segitu.
Selanjutnya, batu cari gedung yang masuk budget. So much easier and save you from trouble daripada keliling jakarta dan sekitar buat cari gedung tanpa ada spesifikasi tertentu.
And remember, gedung menentukan level harga paket lainnya, catering, dekor, dst. Jadi makin 'mahal' gedungnya, harga catering juga makin mahal. Let says di gedung A, catering x untuk 1000 orang itu 2 juta, di gedung B, catering yang sama bisa cuma 1.5 juta. :)
Saya dan Bask sudah deal budget kita berapa (walau agak nambah-nambah tapi tetep Alhamdulillah) dan sudah dapat venue juga. Next step?
V E N D O R.
Let's talk in the next page ;)
-nadira
Wednesday, 20 March 2013
Venue 2 : Gedung Sinema
Sebenernya karena kakek saya kerja di Lembaga Sensor Film (LSF), jadilah beliau yang sangat rekomendasiin gedung ini. Kalo saya, awalnya, berpikir gedung ini seperti gedung tua (walau belum pernah liat dalemnya hihii).
Akhirnya, daripada debat panjang yang berakhir dengan kakek saya ngambek sama saya, jadilah saya dan bask datangi gedung ini. Waktu masuk, first notice selalu : tempat parkir. Tempat parkirnya kecil, ga luas dan sangat yakin ga nampung semua undangan yang datang (yaa, jarang juga si gedung yang bisa nampung kendaraan semua tamu yang dateng juga sii hehe).
Trus kita ke Marketingnya, disambut oleh Mas Yudi (yang kemudian jadi PIC WO kita seterusnya). Baca brosur lalalili, ternyata Gedung Sinema ini nawarinnya All In (a k a udah termasuk semuanya, including undangan, souvenir, sewa mobil, gitu-gitu). Jadi kita bisa bebas milih vendor rekanan buat bridal, buat foto, buat catering, dsb. Enaknya, dengan ini kita bisa bebas nentuin vendor mana yang paling klik sama kita, paling cocok sama maunya kita. Sedangkan kalo pake paketan dari catering, yaa terima seadanya. Untung kalo cateringnya oke dengan dekor oke juga, kadang cateringnya oke, dekor oke, bridalnya yang ga banget. Fuuuhh.
Akhirnya, daripada debat panjang yang berakhir dengan kakek saya ngambek sama saya, jadilah saya dan bask datangi gedung ini. Waktu masuk, first notice selalu : tempat parkir. Tempat parkirnya kecil, ga luas dan sangat yakin ga nampung semua undangan yang datang (yaa, jarang juga si gedung yang bisa nampung kendaraan semua tamu yang dateng juga sii hehe).
Trus kita ke Marketingnya, disambut oleh Mas Yudi (yang kemudian jadi PIC WO kita seterusnya). Baca brosur lalalili, ternyata Gedung Sinema ini nawarinnya All In (a k a udah termasuk semuanya, including undangan, souvenir, sewa mobil, gitu-gitu). Jadi kita bisa bebas milih vendor rekanan buat bridal, buat foto, buat catering, dsb. Enaknya, dengan ini kita bisa bebas nentuin vendor mana yang paling klik sama kita, paling cocok sama maunya kita. Sedangkan kalo pake paketan dari catering, yaa terima seadanya. Untung kalo cateringnya oke dengan dekor oke juga, kadang cateringnya oke, dekor oke, bridalnya yang ga banget. Fuuuhh.
Saturday, 16 March 2013
Marry you... at..
Semua yang sudah pernah mengalami wedding, selalu bilang, "cobaan suatu hubungan baru beneran datang saat preparing the wedding".
Daaann, yak! Benar sekali.
Urusan venue aka gedung resepsi belum fix. Padahal sudah mendekati akhir Januari.
*syarat utama kebagian gedung di tanggal yg oke adalah h-365 alias setaun sebelumnya*
Daaann, yak! Benar sekali.
Urusan venue aka gedung resepsi belum fix. Padahal sudah mendekati akhir Januari.
*syarat utama kebagian gedung di tanggal yg oke adalah h-365 alias setaun sebelumnya*
Subscribe to:
Comments (Atom)